The Role of Muhammadiyah in the Development of Muslims in Tamaona Village, Tombolo Pao District, Gowa Regency (A Historical Overview)
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang peran Muhammadiyah dalam pembinaan umat Islam di Kecamatan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah hadir di Tombolo Pao pada tahun 1937. Ide tentang Muhammadiyah dibawa oleh guru Samiun setelah memperdalam ilmu agamanya di Maros. Dalam menyebarkan idenya, ia dibantu oleh Paraga, Sammana, dan Lelo yang tak lain adalah saudara-saudaranya sendiri. Hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan. Banyak di antara mereka yang tidak percaya dengan ajaran Muhammadiyah karena dianggap ajaran yang berusaha meninggalkan adat istiadat leluhur. Sementara itu, bentuk perlawanan pemerintah adalah melarang masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah, mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan Muhammadiyah, dan menghalangi kegiatan Muhammadiyah.
Article Details
How to Cite
Amirullah, A., & Rusni, R. (2024). The Role of Muhammadiyah in the Development of Muslims in Tamaona Village, Tombolo Pao District, Gowa Regency (A Historical Overview). Jurnal Wawasan Nusantara (Jatra), 1(1), 41–51. Retrieved from https://jurnal.socialcornerindonesia.com/index.php/JATRA/article/view/amirullah
Section
Articles
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang peran Muhammadiyah dalam pembinaan umat Islam di Kecamatan Tamaona Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muhammadiyah hadir di Tombolo Pao pada tahun 1937. Ide tentang Muhammadiyah dibawa oleh guru Samiun setelah memperdalam ilmu agamanya di Maros. Dalam menyebarkan idenya, ia dibantu oleh Paraga, Sammana, dan Lelo yang tak lain adalah saudara-saudaranya sendiri. Hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan. Banyak di antara mereka yang tidak percaya dengan ajaran Muhammadiyah karena dianggap ajaran yang berusaha meninggalkan adat istiadat leluhur. Sementara itu, bentuk perlawanan pemerintah adalah melarang masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah, mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan Muhammadiyah, dan menghalangi kegiatan Muhammadiyah.